Bener, 9 September 2025 – Inovasi dalam bidang budidaya perikanan terus didorong oleh berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi. Hal ini terlihat dalam kegiatan workshop bertajuk “Meningkatkan Produktivitas Kolam Lele dengan Sistem Integrasi Tanaman Sayur Genjer” yang digelar pada hari Selasa, 9 September 2025 di Pendopo Balai Desa Bener, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STKIP Darussalam Cilacap dengan Pemerintah Desa Bener. Workshop tersebut bertujuan memberikan wawasan baru kepada masyarakat, khususnya para petani ikan, mengenai sistem budidaya terpadu yang efisien, hemat lahan, dan berkelanjutan.

Bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Bapak Zainal Abidin, S.Pd., seorang praktisi pendidikan sekaligus pemerhati bidang perikanan dan pertanian terpadu. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara rinci tentang konsep integrasi kolam lele dengan tanaman genjer, termasuk manfaat, teknik pelaksanaan, serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan oleh masyarakat desa.

“Sistem integrasi ini tidak hanya meningkatkan hasil panen lele, tetapi juga memungkinkan masyarakat memperoleh tambahan penghasilan dari tanaman genjer yang memiliki nilai jual tinggi. Selain itu, sistem ini turut menjaga kualitas air kolam dan mengoptimalkan lahan yang terbatas,” jelas Zainal Abidin di hadapan peserta.

Workshop ini diikuti oleh Perangakat Desa Bener dan pelaku usaha Budidaya Ikan Lele di Desa Bener. Peserta tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari pemaparan materi hingga sesi tanya jawab dan diskusi interaktif.

Kepala Desa Bener yang dalam hal ini di wakili Oleh Bapak Urip selaku Kasi Pemerintahan Desa Bener, dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN STKIP Darussalam Cilacap yang telah berkontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat. “Kami bangga dan sangat mendukung kegiatan seperti ini. Semoga ilmu yang dibagikan hari ini bisa langsung diterapkan oleh masyarakat dan membawa dampak positif bagi perekonomian desa,” ujarnya.

Tidak hanya teori, peserta juga diperkenalkan langsung pada sistem integrasi melalui kolam percontohan yang dibangun oleh mahasiswa KKN di sekitar lingkungan desa. Kolam tersebut menampilkan rak apung sederhana dengan tanaman genjer tumbuh di atas permukaan air kolam lele.

Menurut Imam Prasetyo , salah satu mahasiswa KKN, sistem ini dirancang agar mudah ditiru oleh warga. “Kami sengaja menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat agar sistem ini bisa direplikasi oleh masyarakat dengan biaya terjangkau,” jelasnya.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan masyarakat Desa Bener semakin termotivasi untuk mengembangkan usaha perikanan yang inovatif, ramah lingkungan, dan memberikan nilai tambah secara ekonomi.